Tulisan ini tidaklah cukup untuk melukiskan sosok besar seorang sahabat mulia seperti Umar “Al-Faruq” Radiyallahanhu. Namun, ini masih lebih baik dari apa yang keluar dari lisan kaum yang membenci para sahabat nabi radiyallahuanhum.
Tahukah kalian, Rasul SAW pernah berdoa kepada Allah untuk menguatkan Islam dengan salah satu dari dua orang : Abu Jahal atau Umar bin Khatab. Dengan izin Allah, Umarlah yang terpilih. Di sebalik sifatnya yang kasar dan keras, hidupnya yang tenggelam dalam kejahilan, perasaan bencinya dan niatannya yang ingin membunuh Nabi, Umar bin Khatab menjadi luluh hatinya ketika ayat Qur’an dibacakan.
Tahukah kalian semua, Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa “Allah meletakan kebenaran di lidah dan hati Umar”. Dia adalah sahabat nabi yang keras dan tegas terhadap orang kafir dan kemungkaran, namun lembut hati kepada orang-orang yang beriman. Oleh kera itu, beliau dikenali sebagai “Al-Faruq”, yang tegas membezakan yang hak dan yang batil. Bahkan syaitan pun tidak berani melewati jalan yang dilewati Umar.
Tahukah kalian, di sebalik keperkasaan seorang Umar, terdapat tanda di wajahnya kerana banyak menangis. Umar yang perkasa, tetap merasa lemah dan tak berdaya dihadapan Rabb yang Maha Perkasa dan mempunyai pembalasan. Bahkan seorang Umar yang kuat luluh hatinya dan menangis kerana rengekan anak kecil yang lapar. Di galasnya guni gandum bersendirian lalu dimasaknya untuk anak tersebut.
Tahukah kalian, Rasulullah SAW pernah berkata, “Jikalau benar ada nabi yang akan datang setelah aku, orang itu adalah Umar “. Namun demikian, Umar yang perkasa ini tidak mabuk sanjungan ataupun merasa mulia, dengan segala kerendahan hatinya ketika ia akan dibai’at sebagai khalifah (amirul mu’minin) oleh Abu Bakar, ia dengan tegas menolak dan berkata, “Andai leherku terjulur di bawah pedang, lantas pedang itu menebasnya sampai putus di jalan Allah adalah lebih baik daripada aku memerintah umat Islam, yang didalamnya ada Abu Bakar”
Wallahua’lam
Semoga Allah meredhoi para sahabat Nabi semuanya
Calendar
